TIRAI DI BALIK BAJA


Menyeruak kerumunan pengapnya cerita cinta
berteriak bijak bak hidup tanpa nestapa
tak sudi mengemis embel-embel kasih yang suci
menegakkan raga seakan menembus petala bumi
pria berhati baja, selalu bahagia

harinya terhiasi pelangi nampaknya
hidupnya tak pernah mendung rupanya
meskipun tanpa wanita di kasihinya
masih ada kata mutiara setiap malamnya

namun, prasangka telah salah menebaknya
nafas terbakar tatkala mendengar kata cinta
bukan tak menarik, hatinya pernah tercabik!
membuatnya tersungkur pada trauma tak berujung
sukar bangkit sekalipun tersaruk-sandung

kata bijaknya hanyalah tirai ruang sendu
yang menemaramkan hari-hari biru
menutupi kerinduan yang menyerang tak berlalu
terhempaskan mengaduh pilu!
pria berhati baja,terbelenggu luka masalalu.


-hasnasals

Komentar

  1. fak! waktu itu, niat hati membuat ini untuk menceritakan orang lain.
    seperti biasa ketika siapa saja menulis,
    kita akan mencoba merasakan, membayangkan, memposisikan diri seakan-akan mengalaminya.

    tapi ternyata meditasinya kebablasan. beberapa bulan setelahnya, tulisanku seakan dikabulkan untuk benar-benar merasakannya sendiri. bukan hanya 'seakan-akan'.

    lucu. but it's ok, i hv to survive.

    demi diri sendiri, dan orang-orang baik di sekitarku.
    terima kasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer